PROGRAM Sepekan Pengabdian kepada Masyarakat yang disingkat menjadi PROSPEK merupakan salah satu acara tahunan yang diselenggarakan oleh SMP Salman Al Farisi selama 20 tahun. Kegiatan ini dilaksanakan setelah Ujian Sekolah dan Ujian Nasional oleh siswa-siswi kelas IX SMP.
Rangkaian kegiatan PROSPEK serupa dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang biasa diikuti oleh mahasiswa perguruan tinggi. Kegiatan ini merupakan puncak dari pembelajaran leadership yang diimplementasian dalam kehidupan bermasyarakat.
Program ini sesuai dengan visi Yayasan Pendidikan Salman Al Farisi (YPSAF) yaitu untuk menciptakan generasi khalifatullah yang rahmatan lil ‘alamin. Untuk tahun ini, PROSPEK diikuti oleh siswa-siswi kelas IX angkatan Corazon 20 yang berjumlah 88 siswa di Dusun Cipeuteuy, Desa Cisitu, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang pada tanggal 28 April – 4 Mei 2019 dengan tema “Sauyunan Sabilulungan”. “Sauyunan Sabilulungan” mempunyai arti ‘bersama-sama saling bahu-membahu’.
Selayaknya kegiatan KKN siswa-siswi tinggal di rumah penduduk bersama orangtua asuhnya selama sepekan. Siswa-siswi melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk membantu perbaikan dan peningkatan kesejahteraan masayarakat setempat. Sesuai dengan tema acara siswa siswi saling bahu-membahu mengadakan berbagai kegiatan dengan melibatkan masayarakat setempat.
Salah satu kegiatan yang diadakan adalah bakti sosial berupa pemberian sembako dan beberapa kegiatan seperti melakukan bazar baju murah, senam dan olah raga untuk masyarakat desa.
Berbagai kegiatan lain yang diadakan adalah kegiatan lomba untuk menanamkan jiwa kompetitif. Lomba-lomba pendidikan dihadirkan berupa Quiz Ranking 1 dan Cerdas Cermat yang diharapkan menjadi media sederhana yang mungkin memicu pengetahuan dan juga semangat kompetisi di kalangan siswa di Dusun Cipeuteuy. Lomba memasak kreasi dilakukan oleh siswa-siswi serta keluarga asuhnya secara bersama-sama. Semua kegiatan ini diadakan dalam upaya mempererat hubungan antara siswa-siswi dengan masyarakat desa.
Hidup sehat
Kegiatan pelayanan kesehatan dan posyandu antara lain penyuluhan gosok gigi, cuci tangan, dan penyakit tidak menular. Hal ini dilakukan untuk menambah wawasan dan peningkatan kewaspadaan masyarakat desa akan pentingnya hidup sehat. Terkait bidang kesehatan kegiatan penting yang dilakukan adalah kegiatan pengobatan massal dan posyandu yang merupakan kegiatan yang sejalan dengan program dari pemerintah setempat.
Tidak ketinggalan kegiatan memperbaiki fasilitas umum serta menambah sarana dan prasarana. Menyelenggarakan acara keagamaan seperti tabliq akbar, mengajarkan tilawati dan iqra serta pengajian di masjid setempat.
Kegiatan penting dalam rangka meningkatkan pendidikan masayarakat setempat berupa yaitu kegiatan mengajar bagi siswa tingkat dasar, sebagai upaya implementasi dari program tutor sebaya. Siswa-siswi PROSPEK yang tergabung dalam Divisi Pendidikan memberikan pembelajaran kepada adik-adik di SDN Margaluyu. Selain itu terkait bidang pendidikan ada juga kegiatan literasi dengan anak-anak membaca buku serta mendengarkan cerita-cerita yang disampaikan oleh peserta PROSPEK.
Pada intinya kegiatan PROSPEK ini bukan hanya sekadar membantu para warga yang membutuhkan bantuan kesehatan dan juga berharap mendapatkan doa tulus dari segenap warga, tetapi diharapkan menjadi motivasi bagi para generasi muda untuk semakin peka dan peduli dan memiliki nilai empati tinggi untuk membantu sesama.
Ketua Prospek Corazon XX, Muhammad Farrel Athaya menyatakan bahwa kegiatan ini mengajarkan siswa-siswi untuk belajar mandiri, bertanggung jawab dan lebih mensyukuri akan nikmatnya hidup. Menjadi generasi muda yang bekerja sama dengan tetap bertenggang rasa membantu semua siswa belajar untuk membangun komunikasi yang lebih baik dan pertemanan yang menjungjung tinggi persatuan.
“Sebagai Ketua Prospek juga saya banyak belajar bagaimana seharusnya menjadi seorang khalifatul fil Ard yang rahmatan lil alamin. Kami banyak belajar bagaimana caranya bekerja dalam kelompok dan membangun persatuan dalam bekerja,” tuturnya.
Prospek merupakan salah satu contoh implementasi pendidikan karakter yang diterapkan dengan baik sejak usia dini, dimana di era globalisasi ini generasi muda belajar mengenai aspek norma yang baik didalam kehidupan bermasyarakat dan dalam aspek budaya generasi muda dapat paham dan turut melestarikan budaya setempat seperti bahasa daerah, tatacara kehidupan masyarakat tradisional. Sehingga dampak buruk globalisasi dapat dihindari dari munculnya kesadaran sendiri sendiri.***